GUSTI MESIR ( SULTAN MUHAMMAD JALALUDDIN SYAH II )

Oleh Ahmad Zuhri Muhtar

Pemerintahan Datu Ungkap Sermin hanya berjalan setahun ( 1761-1762 ). Konon karena ia lari dari istana untuk menghindari perang saudara, atas kekeliruannya menikahi seorang wanita yang telah lama ditinggalkan berlayar oleh suaminya ( Lalu Angga Wasita yang terkenal keperkasaannya ).

Ia menyangka Lalu Angga Wasita sudah meninggal karena tidak pernah ada kabar beritanya. Tapi suatu hari lelaki perkasa itu muncul. Karena raja merasa bersalah maka ia lari pada malam Selasa , di hari ke 14 Ramadhan waktu bulan purnama raya. Sehingga singgasana kesultanan Sumbawa pun lowong. Tidak diketahui nasib Raja yang dikenal dengan nama Datu Ungkap Sermin itu.

Karena kepergian Datu Ungkap Sermin itu membuat lowongnya kursi raja, maka diangkatlah seorang pendatang dari negeri Banjar bernama Gusti mesir Abdurrahman, salah seorang putra Raja Banjar. Meski ia bukan trah Dinasti Dewa Dalam Bawa, tetapi memungkinkan untuk diangkat menjadi raja karena telah menikah dengan puteri Sultan Muhammad Jalaluddin Syah I. ia pun diberi gelar Muhammad Jalaluddin Syah II, dan memegang kekuasaan selama 3 tahun (1762-1765). Ia mangkat pada tanggal 1 Dzulhijjah 1179 Hijriah ( 1765 Masehi).

Kendati selama tiga tahun memerintah namun Gusti Mesir banyak membawa perubahan bagi masarakat Sumbawa. Sebut saja Ratib Rabana Ode yang diadopsi dari sebuah kesenian dari Banjar yakni Seni Mahidin yang hingga kini keduanya masih dimainkan oleh masarakat kedua daerah tsb. Begitu pula SAPU dan SALEMPANG yang menjadi pakaian adat Tau Samawa juga ter-adopsi dari negeri Banjar bahkan penenunnya pun awalnya didatangkan dari Banjar untuk mengajarkan masarakat Sumbawa membuat Sapu dan Salempang. Penenun asal Banjar inipun mengajarkan masarakat Sumbawa membuat SESEK BANJAR atau Kain Tenun Khas Banjar yang kemudian berkembang menjadi KRE SESEK khas Sumbawa hingga kini.

Pos ini dipublikasikan di KUMPULAN ARTIKEL dan tag . Tandai permalink.

sapalah kami dengan komentar anda