SEJARAH TAU SAMAWA

Asal tau samawa yang terungkap dari semua mitos,legenda,catatan maupun kumpulan cerita yaitu berasal dari kawasan asia tenggara yang sama dengan suku – suku bangsa lain yang ada diindonesia.mereka sebelumnya menghuni daerah pesisir dan kemudian tersingkir akibat adanya gelombang pendatang dari jawa,bali,Kalimantan,Sumatera)melayu),Sulawesi selatan,dan bajoe.kemudian kaum pendatang ini menimbulkan percampuran darah dengan penduduk asli.
Suatu percampuran yang pada akhirnya menciptakan penduduk asli Sumbawa (Tau Samawa).Dari percampuran tersebut kemudian terbentuk kelompok-kelompok masyarakat yang lalu berkembang menjadi kerajaan-kerajaan kuno ditana samawa.Kerajaan – kerajaan kuno di Sumbawa pada saat itu adalah Utan kadali,Tangko,Seran,Taliwang,dan ngali.

Percampuran ini sudah terjadi dalam perjalanan sejarah yang panjang yang menurut Coethals telah berlangsung selama tiga abad.Proses percampuran selama tiga abad ini yang menyebabkan terjadinya pengikisan bentuk – bentuk fisik yang asli secara gradual sampai terbentuk gambaran fisik tau samawa sekarang.
Dipedalaman (Tepal,Kadok,Tangkampulit,Bao Desa,Rarak-Rungis di pegununan) terdapat bentuk tubuh proto malay dengan tanda –tanda : kepala agak bulat,tubuh agak tinggi,mata tidak sipit.Diperkirakan ras proto Malay ini datang berimigran ke Samawa terlebih dahulu dari bangsa-bangsa mongoloid (Deutro Malay).Orang dipedalaman samawa ini sama bentuknya dengan orang-orang dipedalaman Lombok (Sasak).Menurut Hebore dan Lehmann,orang – orang proto malay ini sudah terserap lagi dengan pendatang – pendatang sebelum mereka.Bahkan sebulum Potro Malay ini kemungkinan sudah dating bangsa –bangsa Negroid dan Veddoid di Sumbawa.

Sementara itu,Menurut buku Monografi Daerah NTB,Tau Samawa yang sekarang menempati daerah Ropang,Lunyuk,dan Batu Lanteh,berasal dari sanggar yang kemudian bergerak ke barat memasuki Tana Samawa. Dari arus mobilitasnya ke barat (Tana Samawa),orang-orang dari Sanggar ini kemudian bertemu dengaan orang – orang suku sasak yang kemudian membentuk adat istiadat setempat.Untuk memperkuat hal ini dapat dilihat dari bahasa suku samawa dan suku sasak yang memiliki sejumlah persamaan .Seperti istilah – istilah “Nyorong” ,”Kengkeman”dalam adat Perkawinan

Sumber : http://satrianegarasamawa.blogspot.com